Minggu, 09 Januari 2011

Langgam Arsitektur

Pengertian Langgam

Langgam Arsitektur adalah bagian dari budaya sedangkan budaya adalah hasil karya dari manusia. langgam itu bahasa indonesia dari kata 'style', atau kata 'gaya' kadang bertabrakan arti dengan 'force', contoh 'gaya berat' dll. Sejak  post modern, para arsitek banyak memperdebatkan tentang langgam ini yang berarti hal yang terkait dengan suatu ciri, bisa berupa budaya, tokoh, peristiwa sejarah, dan lain-lain. sebuah karya arsitektur bisa berlanggam eropa, cina maupun nusantara. bisa berlanggam 'le corbusier' yang disebut dengan 'corbusian', bisa berlanggam 'era kemerdekaan indonesia', dan seterusnya. 
“ Langgam (Gaya) “

Langgam terdiri dari :
1.   Langgam klasik
2.   Langgam Arsitektur  Modern ( Cubism, de stijl, Baquhauss, dan International Style)
3.   Langgam Post Modern
4.   Langgam Purna Modern
5.   Dekonstruksi
 
1.1 Langgam Klasik

Langgam Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani atau Romawi, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan Kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani. Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik, umumnya mereka berpikir sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, batu, dll. Dalam beberapa kasus hal tersebut benar, namun arsitektur klasik juga banyak memiliki nafas modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap, tiang, bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna.

Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir. Namun, jenis langgam ini banyak dijumpai di benua Eropa. Dalam beberapa alasan, jenis arsitektur dan dibangun dengan tiga tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal, sebagai wadah penyembahan Tuhan (fungsi rumah peribadatan) dan tempat berkumpul (balai kota, dsb). Untuk alasan kedua dan ketiga inilah bangunan ini dibuat sedetail mungkin dan seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen hiasan yang rumit. Bentuk-bentuk arsitektur klasik masih eksis hingga saat ini dan diadopsi dalam bangunan-bangunan modern. Pilar-pilar besar, bentuk lengkung di atas pintu, atap kubah, dsb adalah sebagian ciri Arsitektur Klasik. Ornamen-ornamen ukiran yang rumit dan detail juga kerap menghiasi gedung-gedung yang dibangun di masa sekarang.

1.2 Langgam Arsitektur Modern (Cubism, de stijl, Bauhauss, dan International Style).

Arsitektur modern merupakan Internasional Style yang menganut Form Follows Function  (bentuk mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak berdekorasi, perulangan yang monoton, merupakan ciri arsitektur modern. Arsitektur modern mempunyai pandangan bahwa arsitektur adalah  olah pikir dan bukan olah rasa (tahun 1750), dan permainan ruang dan bukan bentuk.

Ciri – ciri dari arsitektur modern adalah :
·        Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam)
Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.
·        Berupa khayalan, idealis
·        Bentuk tertentu, fungsiona
Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.
·        Less is more
Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut.
·        Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak.
Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II.
·        Singular (tunggal)
Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam).
·        Nihilism
Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa–apanya kecuali geometri dan bahan.

1.3 Langgam Post Modern

Ciri – ciri umum Arsitektur post modern :
Untuk lebih memperjelas pengertian arsitektur post modern, Charles Jencks memberikan daftar ciri–ciri sebagai berikut :
1.   Ideological
Suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk memberikan arah dan tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur post modern, ideological adalah konsep yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur post modern bisa lebih terarah dan sistematis.
2.   Stylitic (ragam)
Gaya adalah suatu ragam (cara, rupa, bentuk, dan sebagainya) yang khusus. Pengertian gaya – gaya dalam arsitektur post modern adalah suatu pemahaman bentuk, cara, rupa dan sebagainya yang khusus mengenai arsitektur post modern:
3.   Design Ideas (Ide-Ide Desain)
Ide-ide desain adalah suatu gagasan perancangan. Pengertian ide-ide desain dalam Arsitektur Post Modern yaitu suatu gagasan perancangan yang mendasari Arsitektur Post Modern.
Ø Contextual Urbanism and Rehabilitation
Kebutuhan akan suatu fasilitas yang berkaitan dengan suatu lingkungan urban.

1.4 Langgam Purna Modern

Purna Modern merupakan pengindonesiaan dari sebutan post-modern versi Charles Jencks. Ditandai dengan munculnya ornamen, dekorasi dan unsur-unsur kuno (dari Pra Modern) tetapi dengan melakukan transformasi atas yang kuno. Menyertakan warna dan tekstur menjadi eleman arsitektur yang penting yang ikut diproses dengan bentuk dan ruang. Tokohnya antara lain Robert Venturi, Michael Graves, Terry Farrell. Langgam Arsitektur purna modern ini yang lebih di tonjolkan dalam fungsinya adalah fungsi–fungsi metaforit (simbolik) dan historical. Arsitektur purna modern dimana bentuk-bentuk tersebut  menempati posisi yang lebih dominan dari pada ruang. Arsitektur purna modern memiliki kepedulian yang besar kepada masa silam (The Past).

1.5 Dekonstruksi

Arsitektur Dekonstruksi tidak mengikatkan diri ke dalam salah satu dimensi Waktu (Timelessness). Pandangan seperti ini mengakibatkan timbulnya pandangan terhadap Dekonstruksi yang berbunyi “Ini merupakan kesombongan dekonstruksi”. Dekonstruksi tidak ada yang dominan, tidak ada yang tidak dominan, bentuk dan ruang memiliki kekuatan yang sama.
Dekonstruksi yang dikomunikasikan adalah :
a. unsur-unsur yang paling mendasar, esensial, substansial yang dimiliki oleh arsitektur.
b. Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen-elemen yang essensial maupun substansial.
c. Dekonstruksi menunjuk pada kejujuran yang sejujur-jujurnya.

3 komentar: